Rujukan Bola

Jenis-jenis makna dalam semantik dan contohnya

Dalam linguistik, ada dua cabang utama yang secara khusus menangani kata, yaitu filologi (studi tentang asal usul kata) dan semantik (studi tentang makna, studi tentang makna). Di antara kedua ilmu tersebut, etimologi merupakan disiplin ilmu yang mapan, sedangkan semantik merupakan ilmu yang relatif baru.

Istilah semantik digunakan untuk bidang linguistik yang mempelajari tanda-tanda linguistik dan hal-hal yang ditandakannya. Semantik adalah cabang linguistik yang mempelajari makna yang terkandung dalam suatu bahasa, kode, atau jenis representasi lainnya.

Singkatnya, semantik adalah studi tentang makna. Semantik biasanya dikaitkan dengan dua aspek lain, yaitu sintaksis (pembentukan simbol kompleks dari simbol yang lebih sederhana) dan pragmatik (penggunaan simbol secara praktis oleh masyarakat dalam konteks tertentu).

Makna dalam ujaran bahasa sebenarnya merupakan makna yang mendalam dalam sistem simbolik atau sistem tanda lainnya karena bahasa sebenarnya juga merupakan sistem simbolik. Perbedaannya hanya pada makna dalam bahasa yang diwujudkan dengan simbol-simbol dalam bentuk satuan-satuan linguistik.

Makna dapat dibedakan dengan beberapa kriteria dan perspektif. Berdasarkan jenis semantik, kita dapat membedakan antara makna leksikal dan gramatikal. Berdasarkan ada tidaknya acuan dalam suatu kata atau leksem, dimungkinkan untuk membedakan antara makna referensial dan non-referensial.

Sedangkan berdasarkan ada tidaknya nilai indrawi dalam sebuah kata/leksem, dimungkinkan untuk membedakan makna denotatif dan makna semantik. Selain itu, berdasarkan penetapan makna, diketahui arti kata dan arti istilah atau arti umum dan arti khusus.

Kemudian, berdasarkan kriteria atau sudut pandang lain, dapat dikatakan bahwa ada makna asosiatif, kolektif, reflektif, idiom, dll.

Berikut ini, kami menjelaskan jenis dan arti dalam semantik dengan contoh

1. Arti harfiah

Kata leksikal adalah bentuk kata sifat dari sebuah kata. Kosakata adalah kata kosa kata yang merupakan satuan kebahasaan yang memiliki arti tertentu. Makna literal dapat diartikan sebagai makna leksikal, leksikal atau literal.

Dapat juga dikatakan bahwa arti harafiah adalah arti menurut hasil pengamatan panca indera, arti yang benar-benar nyata dalam kehidupan kita atau arti dalam kamus.

Misalnya kata “RumahDalam kalimat “Hasan telah membeli Rumah yang telah dia beli dengan uang yang dia simpan selama ini. Mengatakan ‘RumahDalam kalimat ini berarti bangunan yang digunakan untuk tempat tinggal.

2. Arti tata bahasa

Makna leksikal biasanya dikontraskan dengan makna gramatikal. Jika makna leksikal dikaitkan dengan makna dalam kamus, maka makna gramatikal adalah makna yang ada karena proses afiksasi, proses pengulangan, dan proses komposisi.

Makna gramatikal adalah konsep yang muncul setelah proses tertentu dalam rangkaian kata, klausa, atau kalimat. Perbedaannya adalah makna leksikal adalah makna asli atau makna dari setiap kata, sedangkan makna gramatikal adalah makna baru yang muncul ketika kata-kata tersebut dijadikan kalimat.

Misalnya pada kalimat berikut:

  • Saya membawa Buku
  • Buku saya telah membawa Dan saya
  • Buku saya diambil mahasiswa sore ini
  • Anggapan saya sangat berat
  • kamu bisa membawa buku ini?
  • membawa Bukuku besok

setiap Tempel Dalam kalimat di atas, bergabung dengan kata carry memiliki arti lain. Sebagai contoh makna Anggapan Mengacu pada barang yang diangkut. artinya dengan ambil yang berarti memesan sesuatu. Dll.

3. Makna konseptual

Makna konseptual adalah makna leksem atau kata dalam teks. Makna konteks juga dapat dikaitkan dengan situasi, yaitu tempat, waktu, dan lingkungan penggunaan kata.

Makna konseptual muncul sebagai akibat dari hubungan antara ujaran dan situasi di mana ujaran itu digunakan. Misalnya, makna konseptual kata “kaki” dalam kalimat berikut:

  • Kaki Sang ibu terluka karena tidak sengaja menginjak pecahan kaca
  • Saat pertama kali tiba Kaki Gunung Merapi, Andy memutuskan untuk pulang
  • Ayah pergi Kaki Meja di ruang belajar terlalu panjang

Jelas, jika konteks penggunaannya dalam kalimat berbeda, penggunaan sebuah kata akan memiliki makna yang berbeda.

4. Arti referensial

Makna referensial adalah makna yang mengacu langsung pada sesuatu, dapat berupa objek, tanda, kenyataan, peristiwa, proses, dan sifat. Makna referensial adalah makna yang berhubungan dengan realitas, sehingga referensi disebut juga kognitif magic karena memiliki referensi.

Misalnya pada kalimat “Tubuh anak tidak bisa menahan serangan virus dan bakteri karena tidak punya”. antibodi. Mengatakan ‘antibodi Ini termasuk dalam kata dalam arti referensial. Arti kata?antibodi Ini adalah zat yang terbentuk dalam darah dan bertindak untuk menghancurkan virus dan bakteri.

5. Makna non-referensial

Pada kata-kata yang mengandung preposisi dan konjungsi, serta kata-kata penugasan lainnya tidak memiliki acuan, sehingga banyak orang yang mengatakan bahwa kata ini tidak memiliki arti. Kemudian, karena hanya memiliki satu fungsi atau tugas, maka kata-kata tersebut diberi nama Kata fungsi Atau Kata kewajiban.

Sebenarnya, kata-kata ini memiliki arti, tetapi bukan referensi. Dalam semantik, kata-kata ini memiliki makna non-referensial. Ini memiliki arti tetapi tidak ada referensi.

seperti pada kalimat “Di Sini, di pulau Jawa, di mana ribuan orang mencoba peruntungan untuk memperbaiki kehidupan mereka. Mengatakan ‘Di Sini’ Ini termasuk dalam kata dalam arti non-referensial. Kata ini mengacu pada “pulau Jawa”, tetapi jika ditempatkan dalam kalimat lain, artinya akan berbeda.

6. Makna implisit

Makna konotatif memiliki makna yang sebenarnya, umum, tradisional dan makna sebelumnya. Makna konotatif adalah makna yang alami, asli, atau makna yang sesuai dengan kenyataan.

Misalnya kata “panas‘ berarti tanda yang berarti suhu air tinggi. Mengatakan ‘meluap‘ memiliki makna denotatif, artinya ada banyak.

7. Makna konseptual

Makna semantik adalah makna yang tidak sesuai dengan makna literalnya. Kata-kata yang memiliki makna kiasan atau tidak. Makna konseptual umumnya terdapat dalam puisi, cerpen, dan beberapa karya seni sastra lainnya.

Seperti kata Fadlan, dia tidak mau bangga meski di kursi empuk Di dalam kantornya. arti ‘kursi empuk Ini adalah posisi yang baik dalam kalimat ini.

8. Makna konseptual

Makna konseptual adalah makna yang sesuai dengan acuan dan makna yang bebas dari asosiasi atau hubungan apapun. Makna konseptual sama dengan makna referensial, makna literal, dan makna tersirat.

Mengatakan ‘Kuda Dalam arti konseptual, itu adalah “sejenis binatang berkaki empat yang digunakan untuk berkuda” dan kata “Rumah Dalam arti konseptual, itu berarti “bangunan untuk tempat tinggal manusia”.

9. Arti asosiasi

Makna asosiatif adalah makna yang dimiliki sebuah kata dalam hubungannya dengan hubungan antara kata tersebut dengan bahasa asingnya. Inilah yang dimaksud dengan asosiasi dalam konteks budaya. Di beberapa tempat, ada perbedaan arti dari sebuah kata. Oleh karena itu, penafsiran makna pergaulan dapat dilakukan dengan pendekatan budaya.

Misalnya kata “merpati Secara konseptual, mengacu pada burung dari kelas Aves, ia memiliki dua sayap, paruh, cakar, darah hangat dan memiliki rongga udara. Namun, kata “merpati Itu berarti kesetiaan seumur hidup.

10. Arti kata

Ini berarti kata demi kata dalam penggunaan umum. Makna kata sama dengan makna literal, makna referensial, makna konseptual, dan makna tersirat. Seperti pada contoh berikut:

  • tangannya Luka pecahan kaca
  • lengannya Luka pecahan kaca

Kata tangan dan lengan dalam dua kalimat di atas adalah sinonim atau memiliki arti yang sama.

11. Arti istilah

Arti istilah ini digunakan dalam penelitian-penelitian tertentu yang memiliki arti khusus yang biasanya berkaitan dengan penggunaan dalam beberapa penelitian ilmiah. Arti istilah sama dengan arti konseptual. seperti pada kata “Tangan Dan ‘Lengan Dalam contoh kalimat di atas

Dalam bidang kedokteran, kedua kata ini tidak sinonim dan memiliki arti yang berbeda. ‘Tangan Artinya, bagian dari pergelangan tangan hingga jari-jari. ketika ‘Lengan Artinya, bagian dari pergelangan tangan hingga pangkal bahu.

12. Makna idiomatik

Istilah berarti makna yang menyimpang dari makna literal atau gramatikal unsur-unsur penyusunnya.

Misalnya, makna gramatikal dari kata “Menjual rumah Artinya yang menjual mendapat uang dan yang membeli mendapatkan rumahnya, tetapi dalam bahasa Indonesia sebagai “jual gigi Dia tidak bermaksud seperti itu, tetapi dia tertawa terbahak-bahak.

13. Arti peribahasa

Masih dimungkinkan untuk mencari makna peribahasa melalui makna asosiatif dalam peribahasa tersebut. Peribahasa memiliki makna yang masih dapat ditelusuri atau ditelusuri dari makna unsur-unsurnya.

Misalnya, pepatah “seperti kucing dan anjing” berarti dua orang yang tidak pernah akur. Ini berarti asosiasi bahwa hewan bernama anjing dan kucing selalu berkelahi dan tidak pernah damai ketika mereka bersuara.

Cloud Hosting Indonesia