Rujukan Bola

Gunakan bentuk kata yang tepat

Kata bentukan dalam bahasa Indonesia adalah kata bentuk dasar, bentuk imbuhan, bentuk rangkap, dan bentuk majemuk. Ada 3 bentuk kata, yaitu:

Kata-kata dengan sufiks/sufiks

Kata berafiks adalah kata yang mengalami perubahan karena proses afiksasi. Perubahan ini karena kata-kata ini dibubuhkan sebagai berikut:

1. Awalan (provinsi)

  • Sufiks: me-, pe-, be-, ter-, ke-, di-, yang berada di awal kata.
  • Contoh : ngantuk, jatuh, terbentur.

2. Sisipkan (infiks)

  • Sufiks: -el, -er, -r, -in yang berada di tengah kata.
  • Contoh: Flicker, performa, brilian.

3. akhiran (akhiran)

  • Sufiks: -an, -kan, -i yang berada di akhir kata
  • Contoh: pelukan, bangunan, warna.

4. Awalan – akhiran (tautan)

  • Sufiks: me-kan, pe-an, me-i yang berada di awal dan akhir kata.
  • Contoh: terbang, pemantauan, penugasan.

5. Awalan – akhiran / panggung (mirip)

  • akhiran me-kan, pe-an, me-i, be-an yang secara bertahap ditempatkan di awal dan akhir kata.
  • Contoh: peluk +-en = peluk, bi-+ peluk = peluk, hi +-en = goyang, bi-+ goyang = goyang.

kata majemuk

Kata majemuk adalah kata yang terdiri dari dua kata yang berhubungan erat dan menciptakan arti atau makna baru. Kata majemuk tidak dapat dipisahkan karena kehilangan maknanya. Contoh :

  • Ani sudah berada di rumah sakit sejak 4 hari yang lalu. Rumah Sakit = tempat orang sakit dirawat.
  • Bodhi selalu menjadi korban teman-temannya. Kambing = orang yang bersalah.

Menulis kembali

Pengulangan adalah kata yang mengulang seluruh atau sebagian kata. Pengulangan dapat dibagi menjadi lima, yaitu sebagai berikut.

Sekali lagi, kata-kata murni adalah kata-kata dasar yang benar-benar diulang dan mengandung makna yang tidak berbahaya. Contoh: barang bukti, berarti jumlah barang bukti lebih dari satu, karung, berarti jumlah karung lebih dari satu, mobil berarti mobil tidak hanya satu tetapi lebih dari satu.

Pengulangan sebagian adalah kata dasar yang diulang pada beberapa kata. Contoh: daun, reruntuhan, nenek moyang, tetangga, laki-laki.

Kata-kata palsu adalah kata-kata dasar yang diulang di seluruh kata. Pengulangan ini sangat konsisten, sehingga jika salah satu kata dihilangkan maka maknanya akan berbeda. Contoh: penyu, berang-berang, paru-paru, siku dan lain-lain.

  • Perubahan artikulasi ulang suara

Mengubah frasa ulang suara, yaitu, frasa ini diulang di seluruh kata. Ada perubahan suara di beberapa vokal atau konsonan. Contoh: siswa, perempuan, warna-warni, segera, sayuran.

Kata kerja konjungtif adalah bentuk reduplikasi dengan menambahkan sufiks ke kata dasar. Contoh: berjalan, hitam, keibuan, sedikit demi sedikit.

Cloud Hosting Indonesia