Rujukan Bola

Contoh paragraf template pengembangan cerita pendek dan dongeng

Salah satu unsur internal cerita adalah plot (alur cerita). Alur adalah metode yang digunakan pengarang untuk mengembangkan sebuah cerita. Alur dibagi menjadi alur maju, alur mundur dan alur campuran.

  • Alur maju, yaitu bagian alur yang disajikan secara berurutan dari awal sampai akhir cerita (plot progresif).
  • Alur mundur, yaitu alur yang menceritakan akhir suatu cerita baru terlebih dahulu, atau alur yang memindahkan suatu cerita dari urutan waktu terakhir ke waktu yang paling jauh.
  • Plot maju mundur (composite), yaitu alur yang menceritakan secara kronologis, tetapi dalam posisi yaitu awal cerita.

Secara umum aliran memiliki beberapa tahapan, yaitu:

  • Eksposisi/Pendahuluan, yaitu bagian cerita dimana penulis mulai menggambarkan situasi yang mengawali cerita.
  • Munculnya masalah, yaitu bagian masalah, dimulai oleh penulis. Tahap awal munculnya konflik.
  • Perbaikan masalah, yaitu bagian cerita yang memuat perkembangan konflik sebelumnya. Peristiwa yang disajikan biasanya dramatis.
  • Klimaks atau Klimaks, yaitu bagian yang menggambarkan peristiwa mencapai klimaksnya.
  • Pembubaran adalah bagian dari cerita yang memberikan solusi untuk semua peristiwa yang terjadi di cerita atau bab sebelumnya.

Di bawah ini adalah contoh paragraf template pengembangan cerita pendek dan fabel

Teks 1

Di sebuah ladang jagung yang agak luas, ada seekor anjing petani yang sedang mencari kelinci liar untuk dimakan. Anjing itu dilatih untuk menguntit ladang jagung ketika jagung masih muda. Daun jagung sering dimakan kelinci sehingga tanaman jagung tidak dapat tumbuh dengan baik, dan jika tanaman tidak tumbuh dengan baik maka hasil panen jagung sangat berkurang, sehingga petani menempatkan anjing terlatih di lapangan. Anjing itu berkeliaran di ladang petani setiap hari untuk memeriksa hama tanaman jagung.

Teks 2

Halo teman-teman, nama saya Ririn Diratna, nama panggilan saya Ririn. Saya adalah satu-satunya anak dalam keluarga. Orang tua saya sudah lama berpisah. Saya ditahan oleh ibu saya. Bagi saya, baik ibu dan ayah baik, tetapi karena hak asuh ada di tangan ibu, saya harus pergi dengan ibu. Saya punya 1 teman dekat, namanya Deira Tuzfireh, nama panggilannya Zafira.

Pagi ini aku bangun lebih awal dari biasanya. Saya bangun jam 5:30 pagi ini. Setelah mandi, saya menyiapkan makanan dan menyiapkan perlengkapan sekolah dan segera membangunkan ibu saya. “Nada, Nada, bangun ibu.” Aku bangun, ibu. Ibu berkata: Ah, Ririn sudah bangun.

Membahas :

Perbedaan pola perkembangan dari kedua kutipan cerita tersebut adalah teks pertama memperkenalkan lokasi cerita, teks kedua memperkenalkan tindakan karakter. Setiap penulis memiliki cara yang berbeda dalam mengembangkan ide cerita. Tentu saja, ini memiliki tujuan yang berbeda.

Kutipan 1

Matahari mulai terbenam, yaitu malam, dan adzan dikumandangkan. Saya langsung pindah ke masjid, tapi sebelum ke masjid, saya harus bersiap-siap dan menunggu kedua temanku, Farah dan Diva. Setelah 10 menit teman-teman saya datang dan saya langsung berpamitan kepada orang tua saya. Aku melangkah selangkah demi selangkah menuju masjid yang jauh untuk memenuhi undangan Allah dan sesampainya disana aku langsung mengambil air untuk wudhu. Sholat Maghrib dimulai, saya mengambil shaf pertama karena ingin mendapatkan pahala yang banyak.

kutipan 2

Apa yang bisa saya katakan, nasi telah berubah menjadi bubur. Biarkan fakta masa lalu terjadi dengan sendirinya. Ananda Kusuma tidak tahu bahwa dia beruntung, dia mencintainya tetapi tidak tahu bagaimana membalasnya, seperti parasit yang menempel di pohon mangga. Nii Devi yang sedang berjuang bermandikan keringat dari buaian hingga dewasa tanpa mengenal waktu Ananda Kusuma. Alhasil, pada akhirnya Nyan Ananda Kusuma hanya menyisakan Ni Devi. Mereka benar-benar tidak tahu bagaimana menghasilkan keuntungan

Membahas :

Pola pengembangan juga mencakup cara pengarang menyampaikan cerita melalui tokoh atau sudut pandang. Sudut pandang secara umum dibagi menjadi sudut pandang orang pertama dan sudut pandang orang ketiga. Perbedaan mendasar dari sudut pandang ini adalah orang pertama (penulis berada di dalam cerita atau narasi) dan orang ketiga (penulis berada di luar cerita atau cerita). Bedanya, kutipan orang pertama adalah pemeran utama, sedangkan kutipan orang ketiga adalah yang mahatahu.

Perbedaan nilai pada kutipan tersebut adalah kutipan 1 memiliki nilai religi, sedangkan kutipan 2 memiliki nilai moral.

Cloud Hosting Indonesia