Gaya bahasa atau lebih sebagai bentuk ujaran terdiri dari beberapa jenis. Seperti gaya bahasa komparatif, looping, linking dan masih banyak lagi. Berikut ini akan dijelaskan tentang salah satu jenis gaya bahasa, yaitu gaya bahasa berulang.
Gaya bahasa repetitif adalah gaya bahasa kiasan yang meliputi pengulangan bunyi, kata atau frasa, suku kata atau bagian kalimat yang dianggap penting untuk menimbulkan tekanan dalam konteks yang sesuai (Dewi, Eliana: 2019).
Menurut Tarigan (dalam Zakiatun, Vani Nabileh: 2020), ia mengemukakan bahwa ada beberapa jenis gaya bahasa repetitif. Berikut ini akan dijelaskan jenis-jenis gaya bahasa beserta contohnya.
1. Perubahan
Aliterasi adalah pengulangan konsonan dalam kalimat dalam prosa dan dalam baris dalam puisi. Aliterasi juga biasa digunakan untuk menambah keindahan puisi atau prosa untuk melengkapi atau menekankan kata-kata dalam puisi atau prosa.
-Contoh
“Keheningan mengikutinya”
“TSaya TSayaTic lalu TSumpah – makian”. (Kusumawati, 2010)
2. Asonansi
Asonansi adalah gaya pengulangan yang mengulangi vokal dalam kalimat dalam puisi dan prosa. Selain itu, pengulangan ini juga terjadi pada pengulangan vokal yang sama. Berguna untuk mendapatkan kesan penekanan atau mempertahankan keindahan dalam prosa dan puisi.
– Contoh
Beli singkong masak dan singkong bakar dari pasar Karametjati, anda punya hutang yang harus segera dibayar, jangan sampai hilang.
3. Antanaklasik
Antanaklasis adalah gaya pengulangan dengan mengulang kata-kata yang mirip tetapi dengan arti yang berbeda. Ini berarti bahwa gaya bahasa ini memiliki kata-kata yang mirip tetapi maknanya berbeda.
– Contoh
“Bunji bisa menaklukkan King Cobra, meskipun memiliki racun yang mematikan.”
4. Chiasmus
Sebuah chiasmus adalah gaya pengulangan yang berhubungan atau berhubungan dengan sebuah kalimat. Kalimat target dapat dikaitkan hanya dengan satu kalimat atau bahkan dua kalimat sekaligus.
– Contoh
“Jangan ubah yang kaya menjadi miskin dan yang miskin menjadi kaya.”
5. Epizokis
Epizeukis adalah gaya bahasa yang secara langsung mengulangi penekanan kata-kata yang dianggap penting dan diulang secara berurutan.
– Contoh
Hadirin sekalian, Shella layak mendapat beasiswa, layak mendapat beasiswa, layak mendapat beasiswa, karena dia memiliki kemampuan akademik yang luar biasa.
“Kita harus bekerja, mencoba sekali lagi untuk menebus semua yang telah hilang.” (Kusumawati, 2010)
6. Tautote
Tautotes adalah gaya pengulangan yang mengulang kata-kata dalam suatu struktur. Kata-kata yang berulang dalam kalimat saling berhubungan.
– Contoh
“Guru membantu orang tua, orang tua membantu guru, guru dan orang tua saling membantu dalam mengawasi siswa”.
7. Anafora
Anaphora adalah gaya pengulangan yang mengulang kata pertama di setiap baris atau setiap kalimat.
– Contoh
“Banyak membaca memperkaya kita dalam hal pengetahuan. Selain menambah pengetahuan, banyak membaca juga bisa menjadi pengganti menambah kosakata baru. Banyak membaca juga membuat kita menjadi orang yang suka membaca.
“Bahasa standar Pertama, sebagai pemersatu dalam membentuk komunitas bahasa dengan dialek yang berbeda. Bahasa standar Perbedaan geografis mengurangi ragam dialek bahasa Indonesia yang secara tidak sadar berkembang pada pengguna bahasa Indonesia yang bahasa pertamanya adalah bahasa Indonesia. Bahasa standar Ini akan menyebabkan gangguan bug terkecil.” (Kusumawati, 2010)
8. Epistrofe
Epistrofa adalah gaya pengulangan yang secara teratur mengulangi kata-kata di akhir baris atau kalimat. atau gaya bahasa yang dapat mengulang kata di akhir kalimat.
– Contoh
Kupersembahkan seluruh pengorbananku untuk Indonesia, kupersembahkan seluruh jerih payahku untuk Indonesia, kupersembahkan jiwa dan ragaku untuk Indonesia.
9. Sederhana
Simplok adalah gaya pengulangan yang mengulang beberapa baris atau kalimat berturut-turut di awal dan akhir kata (Kraf, 2015).
– Contoh
Kamu bilang dia bodoh, dia pendiam, kamu bilang dia jelek, dia pendiam, kamu bilang dia miskin, dia pendiam.
10. Mesodylopsis
Mesodylopsis adalah gaya pengulangan berupa kata atau frasa yang diulang di tengah baris atau beberapa kalimat dalam satu baris.
– Contoh
Indonesia butuh orang tangguh, Indonesia butuh orang pintar, Indonesia butuh orang jujur.
“Petugas kecil jangan mencuri kertas karbon Yang Mulia jangan mencuri gas”. (Kusumawati, 2010)
11. Opanolisis
Epanalepsis adalah gaya pengulangan yang mengulangi kata pertama dari suatu baris, klausa, atau kalimat dan kemudian mengulanginya di akhir. Atau ulangi kata pertama hingga kata terakhir.
– Contoh
Shinta membelikan rumah untuk orang tua Shinta.
“Kita Gunakan pikiran dan perasaan Kita“ (Kusumawati, 2010)
12. Anadiplosis
Anadiplosis adalah gaya bahasa berulang yang mengulang kata atau frasa terakhir dari suatu klausa atau kalimat pada kata atau frasa pertama dari klausa atau kalimat berikutnya. Gaya bahasa yang menghasilkan kata pertama dari kata terakhir dalam kalimat melalui pengulangan.
– Contoh
“Ketika cinta menjadi cinta, ketika cinta menjadi ketulusan, ketika ketulusan menjadi perjuangan, ketika perjuangan menjadi harapan.”
“Ada di laut” tiramitu di tiram Ada mutiara. (Kusumawati, 2010)